Selasa, 14 April 2015

artikel




 
 
BUDIDAYA TERONG

Nama               : Hedi Riyanto
Nim                 : 361441311015

Budidaya Terong
       Tanaman Terong ( Solanum Mengolena ) merupakan jenis sayuran yang tumbuh tahunan semusim. Tanaman ini  mudah sekali tumbuh di hutan-hutan, namun saat ini terong sudah mulai dibudidayakan oleh para petani. Terdapat banyak macam terong yang dibudidaya di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong gopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong jepang. Bentuk dan warna buah terong bermacam-macam ada yang putih, hijau hingga ungu, bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar dll.

Penyemainan Benih Terong
       Benih terong yang baik untuk dibudidaya memiliki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemikan terlebih dahulu, maka itu sangat mempengaruhi proses pertumbuhan pada tanaman terong. Langkah pertama siapkan tempat penyemaian untuk benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, aram sekam dan kompos dengan perbandingannya 1:1:1. kemudian berikan naungan terhadap proses penyemaian benih terong. Tanam dengan menggunakan bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9x10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan dengan tanah dan kompos, pebandingan 1:1. Sirami tanaman tanaman yang ada dalam polybag atau bumbun tiap hari 1x. Setelah tanaman 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka untuk proses tanam sehingga pertumbuhan semakin cepat dan maksimal.



Pengelolaan Tanah dan Penanaman
       Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak sedalam 30 cm. Jarak antara bedengan 40 cm. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat kesaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH Kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum tanam. Rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm di atas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembapan persemaian.
       Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-300C. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup. Oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau. Terong masih satu varietas dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Maka dari itu dalam melakukan rotasi tanaman,usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar